Belajar Rumus Hukum Ohm Law, Untuk Keamanan Vaping

Beberapa tulisan artikel saya mengatakan sangat penting untuk belajar rumus hukum Ohm Law demi keamanan dalam menggunakan vape, namun belum ada tulisan saya satupun yang menjelaskan sebenarnya apa itu hukum Ohm Law serta bagaimana cara menghitungnya. Lewat artikel ini saya akan membahas tuntas apa itu rumus Ohm Law beserta cara menghitungnya, silahkan disimak.

Apa itu hukum Ohm Law

Belajar Rumus Hukum Ohm Law, Untuk Keamanan Vaping

Hukum ohm law adalah rumus yang dapat digunakan sebagai acuan menghitung tegangan pada sebuah rangkaian arus listrik, rumus ini biasanya identik dengan bagan berbentuk segitiga dimana di dalamnya terdapat 3 elemen V (Voltase), I (Cureent) dan R (Resistensi).
  • V = Tegangan pada baterai.
  • I = Beban yang ditarik koil.
  • R = Nilai ohm koil.
Segitiga tersebut sering digunakan sebagai visualisasi dasar untuk mengambarkan hubungan antara Arus, Tegangan dan Resistensi. Lalu bagaimana cara menghitung serta pengaplikasiannya pada vaping?

Menghitung Arus (I)

Untuk menghitung nilai I anda dapat menggunakan rumus dibawah ini :

I = V ÷ R atau I = V/R

Untuk mencari Nilai I (Arus yang bakal ditarik koil) anda harus membagi Nilai Volt (Tegangan baterai) dengan R (Ohm koil).

Skenario : Katakanlah anda menggunakan MOD mechanical dengan kondisi baterai terisi penuh. Umumnya baterai dalam kondisi full memiliki tegangan 4.2V, kemudian nilai pada koil anda sebesar 0.5Ω maka seperti ini perhitungannya : 

I = 4,2 V ÷ 0,5Ω (atau 4,2 / 0,5)

I = 8.4A

Dari hasil diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan baterai bertegangn 4.2V serta setup kawat ada pada 0.5Ω, beban arus yang harus ditarik koil berada pada kisaran 8.4A. Kita gunakan sampel sebuah baterai yang memiliki nilai maksimal arus yang dapat dihandel sebesar 25A, tentunya angka 8.4A hasil dari perhitungan diatas jauh dibawah batas yang ditentukan sehingga dapat dikatakan masih berada pada batas aman.

Catatan : Nilai tegangan baterai akan terus menurun seiring berkurangnya kapasitas daya yang disimpan.

Menghitung Daya (W)

Untuk menghitung daya yang dibutuhkan atau Nilai W anda dapat memanfaatkan rumus Ohm Law dengan cara :

P = V x I

Kita gunakan saja contoh hitungan diatas tadi :

P = 4.2V x 8.4A

P = 35.3W

Dari hitungan diatas dapat kita simpulkan baterai yang terisi penuh dengan tegangan 4.2V serta menarik arus sebesar 8.4A, membutuhkan setidaknya daya sebesar 35.3W.

Catatan : Semakin tinggi nilai resistensi (ohm) pada koil maka daya yang dibutuhkan akan semakin menurun.

Menghitung Resistensi (R)

Untuk mencari nilai R anda dapat menggunakan rumus dibawah ini :

R = V ÷ I atau R = V/I

Sebelumnya perlu diketahui menghitung nilai R biasanya digunakan oleh vapers untuk bermain dengan sub ohm, dimana butuh ketelitian serta pengalaman yang cukup karena berbahaya. apa itu sub ohm? dibahas lain kali saja ya.

Skenario : Anda menggunakan setup baterai yang mempunyai nilai arus maksimal yang dapat dihandel sebesar 25A, dengan tegangan 4.2V pada kondisi penuh. Kemudian anda ingin bermain sub ohm dengan menggunakan 24A dari angka maksimal arus yang dapat dihandel baterai, serta menyisakan 1A untuk berjaga - jaga. Maka hitungannya adalah :

R = 4.2 ÷ 24A

R = 0.17Ω

Dari hasil perhitungan diatas maka batas aman nilai ohm untuk setup koil anda adalah sebesar 0.17Ω. Bagaimana jika anda menggunakan setup koil dibawahnya? Hasilnya baterai akan lebih cepat rusak karena dipaksa bekerja diluar batas kemampuannya, resiko paling parah bisa mengakibatkan baterai meledak.

Catatan : Nilai I bergantung pada jumlah baterai, jika 1 baterai mempunyai nilai 25A maka 2 baterai dihitung sebagai 50A dan seterusnya.

Menghitung Tegangan (V)

Pada bagian ini sebenarnya tidak terlalu penting karena umumnya produsen baterai sudah menyertakan besarnya tegangan baterai pada kemasan pengamannya. Namun jika anda ingin mencoba menghitungnya, anda dapat menggunakan rumus :

V = I x R

Pada dasarnya hanya tiga rumus yang berguna untuk mendukung kegiatan vaping, menghitung daya (I = V ÷ R) (P = V x I) dan menghitung hambatan (R = V ÷ I).

Rumus diatas akan sangat berguna untuk vapers yang menggunakan MOD berjenis Mechanical, dengan metode tersebut kita dapat dengan mudah mengetahui besarnya arus daya yang dibutuhkan untuk memanaskan koil serta besaran power watt yang kita dapatkan.

Semoga inforrmasi diatas dapat berguna, keep vaping bro.

3 komentar

Posting Komentar

Halaman

Copyright © 2021

Indonesia Vaporizer