Hasil Penelitian Terbaru : Vaping tidak menyebabkan ganguan kesehatan pada paru - paru

Sebuah studi panjang telah selesai dilakukan guna mencari kemungkinan kerusakan pada organ paru – paru bagi pengguna aktif rokok elektrik atau vape, hasil penelitan ini kemudian di bandingkan dengan kelompok orang yang sama sekali tidak menggunakan vape atau merokok konvensional dan hasilnya pun cukup mengejutkan.

Gambar : vaping360
Sekedar informasi, penelitian tersebut dilakukan oleh Profesor Richardo Polosa beliau merupakan Direktur Institut Ilmu Penyakit dan Anti Rokok Center di Universitas Catania, serta pada bulan Juni lalu baru saja menerima penghargaan bergengsi INNCO Global Award.

Pada penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan vape dalam jangka panjang tidak menimbulkan resiko kesehatan yang “signifikan”, ingat bukan berarti tidak ada resiko sama sekali!

Meskipun ukuran sampel yang digunakan sebagai bahan penelitan terbilang kecil, namun hasil yang didapat cukup untuk menjawab rasa penasaran sebagian besar dari kita sebagai vapers terkait dampak buruk dari vaping. Dari penelitan tersebut ditemukan beberapa bukti awal bahwa penggunaan jangka panjang rokok elektrik atau vape tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berarti bahkan untuk pengguna usia yang tegolong muda (18+).

Profesor Ricardo Polosa beserta timnya membuat sampel kecil dari kelompok remaja berusia matang yang sebelumnya tidak pernah merokok konvensional tetapi aktif mengunakan rokok elektrik atau vape secara teratur, Profesor polosa beserta tim mengamati mereka selama kurang lebih 3 ½ tahun dan kemudian membandingkan hasilnya dengan kelompok orang yang tidak pernah menggunakan vape atau rokok konvensional sama sekali.

Prof. Ricardo Polosa, vapingpost.com

“Kami tidak menemukan penurunan indeks spirometri, perkembangan gejala pernafasan, pertanda peradangan pada paru atau temuan kerusakan dini paru - paru pada HRCT, jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak menggunakan rokok elektrik atau vape sama sekali benar-benar sulit untuk dibedakan”, Dilaporkan penulis penelitian.

Para peneliti menambahkan bahwa bahkan pengguna terberat sekalipun tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan paru-paru maupun peradangan, serta tidak ditemukannya perubahan tekanan darah hingga denyut jantung berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan.

Studi yang dilakukan oleh Profesor Polosa ini juga menjawab kekhawatiran seputar isu mengerasnya arteri yang timbul akibat efek dari penggunaan rokok elektrik atau vape.

Temuan ini juga sekaligus menjawab kekhawatiran yang dikemukakan oleh sejumlah kalangan profesional medis yang mengkaitkan gangguan pada arteri akibat vaping. Bahkan, sebuah penelitian yang dipresentasikan di Kongres Internasional European Respiratory (ERS) di Milan Italia beberapa waktu lalu telah menunjukkan bahwa kegiatan vaping dapat meningkatkan resiko mengerasnya arteri serta gangguan beberapa organ vital.

Menanggapi hal di atas, Prof Peter Hajek, yang merupakan direktur di Unit Penelitian Ketergantungan Tembakau, di Queen Mary University of London (QMUL), menyampaikan bahwa ada hal-hal lain yang memiliki efek yang sama pada tubuh manusia dan mengangap pernyataan tersebut kurang relevan dalam hal risiko kesehatan.

Prof. Peter Hajek,totallywicked-eliquid.co.uk

“Ini adalah efek stimulan terkenal nikotin yang memiliki sedikit relevansi untuk kesehatan. Minum kopi memiliki efek yang sama, hanya lebih besar dan lebih tahan lama (seperti menonton pertandingan sepakbola yang dramatis)".

Guna mendapatkan hasil yang lebih akurat, penelitan lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar sangat diperlukan. Namun setidaknya penelitan dari Profesor Polosa yang diterbitkan dalam laporan ilimiah ini sediki menghilangkan rasa penasaran kita akan dampak dan bahaya dari kegiatan vaping. Keep vaping broo...

Source : https://www.vapingpost.com/2018/02/09/latest-study-no-lung-damage-reported-following-long-term-daily-vaping/
image source : vaping360

Posting Komentar

Halaman

Copyright © 2021

Indonesia Vaporizer